PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Freelancer Bergadang? Asuransi Kesehatan Penting!


Gaya Hidup dan Kesehatan  |  15 May 2023  |   688 Pengunjung

Freelancer Bergadang? Asuransi Kesehatan Penting!

Gaya Hidup dan Kesehatan  |  15 May 2023 Freelancer Bergadang? Asuransi Kesehatan Penting!

Asuransi kesehatan penting bagi mereka yang ada di Indonesia. Hal ini juga berlaku bagi pekerja lepas atau para freelancer. Selain ongkos berobat waktu sakit jadi agak ringan, asuransi kesehatan buat freelancer-freelancer bantu keuangan di situasi yang tak terduga.

Freelancer merupakan pekerja yang tak terikat kontrak pada suatu instansi perusahaan. Pekerjaan jenis ini memungkinkan penggiatnya bisa aktivitas kapan saja serta di mana saja. Poin penting dari seorang freelancer adalah hasil pekerjaannya dapat selesai sesuai waktu yang sudah ditentukan kedua belah pihak.

Asuransi Kesehatan bagi para Pekerja Lepas atau Freelancer
Di tahun 2023 ini kian banyak masyarakat Indonesia yang tertarik dunia freelance. Ini dikarenakan cara kerja yang bebas. Namun, sangat disayangkan, pekerjaan freelance sangat berisiko terhadap pemasukan yang kurang stabil.

Pekerja paruh waktu umumnya tak punya fasilitas layaknya asuransi kesehatan dari perusahaan. Beda halnya dengan karyawan penuh waktu di suatu perusahaan. Bila freelancer sakit atau terdampak kecelakaan kerja, maka risiko menjadi tanggung jawab diri mereka sendiri.

Risiko Gangguan Kesehatan Para Freelancer
Bekerja dari rumah atau WFH meski jam kerjanya yang sangat fleksibel tak berarti lebih sehat ketimbang karyawan penuh waktu. Pendapatan yang tak menentu membuat freelancer memaksakan diri mengambil pekerjaan banyak hingga kesehatan kadang diabaikan mereka.

Selain itu, karyawan kantoran mempunyai jam kerja serta waktu makan yang lebih teratur. Jauh beda dengan jam kerja freelancer yang acak-acakan. Hal ini dapat membuat gaya hidup pekerja paruh waktu kurang sehat, hingga rentan sakit.

Kesehatan para pekerja paruh waktu tak jauh beda memang ketimbang karyawan full time yang mayoritas duduk berjam-jam di meja kantor. Pekerja dengan kondisi duduk yang lama bisa memengaruhi kerja tubuh hingga sirkulasi serta kadar gula darah.

Hal ini menjadikan tingginya risiko penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga stroke. Aktivitas duduk lama juga bikin kalori lebih sedikit dibakar oleh tubuh, hingga risiko obesitas meningkat.

Pekerjaan yang menumpuk bisa memaksa freelancer begadang hingga tidur menjadi kurang cukup. Kelelahan akibat tumpukan deadline pekerjaan membuat freelancer atau pekerja paruh waktu mudah depresi serta stres.

Lain halnya dengan pekerja kantoran yang bertemu dengan teman kerja serta mengikuti aktivitas ditempat kerja, para pekerja freelance kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Karena aktivitas sosial yang kurang, maka tingkat stres akibat tumpukan pekerjaan menjadi parah.

Stres akibat ketidakseimbangan waktu kerja dan istirahat bagi pekerja lepas berdampak banyak hal. Sebut saja seperti turunnya kognitif seseorang yang berkaitan tentang memecahkan masalah, mengingat, belajar, pengambilan keputusan, hingga risiko-risiko penyakit kronis yang bisa saja muncul.(ast/rsv)