PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Integritas dalam bekerja


Bisnis  |  14 June 2022  |   1183 Pengunjung

Integritas dalam bekerja

Bisnis  |  14 June 2022 Integritas dalam bekerja

Integritas selalu identik dengan hal positif, mencerminkan sosok yang berdedikasi sebagai seorang individu yang penuh tanggung jawab, kesetiaan terhadap janji, dan sebuah kepercayaan, sehingga setiap orang yang berintegritas cenderung bisa diandalkan, dan diteladani.

Berkaca dari seorang Herb Shepherd bahwa integritas diri adalah satu kesatuan dalam cakupan 4 hal, yaitu mental, spiritual, keterkaitan sosial, dan fisik, karenanya hal terpentig tersebut akan bersinergi dan mendukung satu sama lain dalam hidup seseorang.

Kenapa integritas dibutuhkan oleh seseorang ? karen sebagai pondasi ketahanan diri agar tidak terpikirkan dari hal-hal yang mengganggu profesionalitas seperti mengutamakan kepentingan sendiri dari pada kepentingan pekerjaan.

Integritas sering dipahami dalam konteks perilaku, dan perilaku integritas pada umumnya dipahami dalam kaitannya dengan etika dan moral.

Berikut yang bisa dijadikan tolok ukur, apakah perilaku seseorang dapat disebut berintegritas:

  • Jujur.
  • Konsisten antara ucapan dan tindakan.
  • Mematuhi peraturan dan etika berorganisasi.
  • Memegang teguh komitmen dan prinsip yang diyakini benar.
  • Bertanggung jawab atas tindakan, keputusan, dan risiko yang menyertai.
  • Kualitas individu untuk mendapatkan rasa hormat dari orang lain.
  • Kepatuhan yang konsisten pada prinsip moral yang berlaku di masyarakat.
  • Kearifan dalam membedakan benar dan salah serta mendorong orang lain melakukan hal yang sama.

Ciri-ciri orang berintegritas 
Proses kehidupan akan menuntun individu menuju pada pemenuhan identitas diri yang membentuk integritas. Proses tersebut kemudian akan membentuk perilaku lalu kemudian menjadi identitas diri dalam sebuah tindakan moral seseorang.

Pada sebuah organisasi, integritas melekat pada seorang pemimpin. Pemimpin yang berintegritas dinilai cenderung berkomitmen dan konsisten akan sesuatu. Maka tidak heran, integritas adalah modal utama seorang pemimpin. Meski juga harus diakui, integritas juga modal yang paling jarang dimiliki oleh pemimpin. Lalu, apa saja ciri-ciri orang berintegritas?

Kata dan perbuatannya dapat dipegang, dipercaya, dan diikuti
Bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif kepentingan pribadinya. Dalam dunia kerja, integritas menjadi faktor pendorong pencapaian hasil baik 
yang dapat dicapai. Apabila integritas diharapkan dapat menyumbang perbaikan kehidupan, maka dalam konteks dunia kerja berati dapat membawa perbaikan kinerja.

Hasil akhirnya, integritas mampu menghasilkan sesuatu yang baik bagi diri sendiri atau orang di sekitar. Yang perlu diingat, integritas selalu berjalan beriringan dengan kondisi karir 
yang sukses. Seseorang yang disebut memiliki integritas akan memerhatikan kompetensinya dan hasil kerjanya.

Untuk dapat menghasilkan kinerja baik di tempat kerja, seseorang harus memiliki kemampuan seperti berikut.

  • Berani mengejar target dengan kejujuran.
  • Berdaya juang.
  • Membangun hubungan baik dengan rekan kerja.
  • Pandai mengorganisasikan diri dan pekerjaan sendiri.
  • Teratur dalam memprioritaskan agenda kerja.
  • Terencana dengan baik.
  • Maka, integritas diri harus mendorong pencapaian hasil baik dari diri sendiri, entah berupa kinerja baik atau pencapaian hal-hal baik dalam kehidupan.

Prinsip kepemimpinan 
Kepemimpinan selalu bertalian dengan integritas personal, sebab dasar dari kepemimpinan seseorang adalah integritas dalam organisasi atau perusahaan. Tanpa integritas yang memadai, maka kepemimpinan yang etis tidak akan terwujud.

Wujud dari kepemimpinan yang etis terlihat dari pengambilan sebuah keputusan atau tindakannya. Misalnya saat pemimpin memutuskan untuk melakukan ekspansi usaha atau membuka operasi bisnis di tempat tertentu, seorang pemimpin tidak hanya menghitung soal untung rugi dari perluasan bisnisnya. Tapi juga dampak sosial dari perluasan bisnis yang diputuskan.

Tentu tidak etis ketika perusahaan mendapatkan hasil atau keuntungan besar tetapi masyarakat sekitar justru menderita kerugian. Begitulah prinsip dasar kepemimpinan yang etis.

Ciri-ciri pemimpin yang berintegritas.

  • Ucapan dan kata-katanya positif.
  • Janji selalu ditepati.
  • Jujur dalam bekerja.
  • Menaati peraturan.
  • Bertanggung jawab.

Pentingnya ,Mengedepankan Integritas Diri 
Pribadi yang memiliki integritas dalam dirinya akan terlihat dari kemampuan hidup sosialnya yang baik. Boleh dibilang, ia akan terlihat lebih bahagia berada di sekelilingnya. Baginya, bekerja memberikan kegembiraan dan kenikmatan sehingga setiap tugas yang datang kepadanya akan selalu dianggap sebagai tugas penting dan menjadi jalan baginya dalam aktualisasi diri.

Harus diakui, integritas penting dimiliki karena mampu memberikan kebahagiaan. Coba bayangkan pekerjaan kita lancar dan baik, kita sehat dan minim konflik diri, tentu semua itu membawa kebahagiaan bukan, Integritas akan selalu dimiliki oleh seorang profesional yang dalam bidang yang digelutinya, percayakan sebuah layanan asuransi terhadap orang yang berintegritas tinggi.(Armin)