PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Manfaat Perencanaan Keuangan


Finansial  |  19 May 2022  |   932 Pengunjung

Manfaat Perencanaan Keuangan

Finansial  |  19 May 2022 Manfaat Perencanaan Keuangan

Membangun pondasi kuat untuk rencana keuangan yang sehat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan perencanaan keuangan, yang berkaca dari kesulitan di masa pandemi tahun lalu, ASURANSIKU.id akan membahas lebih mengenai prinsip untuk pondasi dasar perencanaan keuangan.

  1. Atur Cashflow
  2. Dana Darurat
  3. Prioritas Keuangan
  4. Asuransi
  5. Investasi

Atur Cashflow
Dengan cara mempersiapkan diri agar bisa memprediksi pengeluaran bulanan, tentunya dilakukan dengan disiplin dan kesadaran penuh, seperti transportasi, cicilan, kebutuhan utama, dan menganggarkan beberapa fungsi utama sebagai perencanaan dan merekam pengeluaran.

Lalu buat catatan besar untuk laporan keuangan, sederhana saja, tidak perlu seperti akuntansi profesional, dan buatlah perbandingan besaran pemasukan ataupun pengeluaranmu, supaya kamu bisa menilai, seberapa sehat catatan keuangan kamu.

Lakukan juga evaluasi budget bulanan kamu, seperti jajan, sewa X, Y, Z atau pergi jalan-jalan, pembelian atau cicilan, jika memang masih jauh, kamu butuh mencari pendapatan tambahan, sebagai pekerja freelance ataupun outsource yang tidak mengganggu jam kerja utama kamu.

Dana Darurat
Buatlah perhitungan seberapa besar dana yang harus dikeluarkan saat-saat darurat, bagi kamu yang single, idealnya kamu mempunyai dana darurat sebesar 3 sampai 6 kali gaji bulanan kamu, sedangkan untuk kamu yang sudah berkeluarga, idealnya memiliki dana darurat senilai 6 - 12 bulan gaji.

Contoh, apabila gaji bulanan kamu sebesar 5 juta rupiah, tentu, sebagai seorang yang masih lajang, total dana darurat yang wajib kamu miliki adalah senilai 30 juta rupiah, sedangkan untuk yang berkeluarga, harus memiliki sedikitnya 60 juta rupiah, sebagai dana darurat.

Prioritas Keuangan
Buatlah urgensi, dan buat breakdown nya, mana yang paling utama harus dibayar, seperti cicilan, biaya kebutuhan pokok, tabungan, investasi, kebutuhan sekunder, kebutuhan tersier, untuk berderma, untuk membagi dengan keluarga, sampai untuk tabungan rencana berlibur.

Pertimbangkan juga masa depan, seperti dana pensiun, ataupun rencana tabungan untuk membangun usaha di usia yang sudah ditentukan, karena dengan perencanaan keuangan yang baik, tentu kualitas hidup dari waktu ke waktu akan terjamin.

Asuransi
Hal yang paling penting namun sering diabaikan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, selain karena tingkat kesadaran akan kebutuhan asuransi masih rendah, yang paling utama adalah asuransi jiwa, karena asuransi kesehatan sudah di cover oleh BPJS.

Asuransi jiwa adalah produk jaminan yang memberikan santunan apabila tertanggung mengalami cacat permanen atau kematian, sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak mengalami penderitaan yang besar, maka dengan memiliki asuransi jiwa, kita tidak perlu terlalu khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kedua, asuransi kendaraan, karena tingginya angka kecelakaan di jalan raya di Indonesia, maka risiko terjadi kerusakan kendaraan yang memakan biaya besar jika terjadi kecelakaan, asuransi mobil adalah jawabannya, seperti asuransi mobil TLO ataupun asuransi mobil comprehensive.

Investasi
Pastikan investasi ada diurutan teratas setelah kebutuhan pokok dan tabungan, karena untuk mencapai perbaikan keuangan, menginvestasikan dana hasil tabungan adalah pilihan bijak, karena dapat berpotensi menghadirkan penghasilan pasif.

Pilihlah instrumen investasi yang terpercaya, seperti reksadana, logam mulia, ataupun membuka usaha UMKM yang dapat menumbuhkan growth atau keuntungan dan penghasilan tambahan diluar penghasilan utama sebagai pekerja.

Kesadaran perencanaan keuangan di Indonesia masihlah sedikit, maka itu dibutuhkan banyak, literasi ataupun konten bermanfaat untuk membuka wawasan mengenai perencanaan keuangan, agar hidup lebih layak dan makmur, serta lebih bermakna.(Arm)