PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Evergrande Dalam Ancaman Krisis, Akankah Berakhir Seperti Lehman Brothers


Umum  |  24 September 2021  |   1196 Pengunjung

Evergrande Dalam Ancaman Krisis, Akankah Berakhir Seperti Lehman Brothers

Umum  |  24 September 2021 Evergrande Dalam Ancaman Krisis, Akankah Berakhir Seperti Lehman Brothers

Perusahaan raksasa properti Tiongkok Evergrande kini menjadi sorotan dunia, atas pembayaran bunga terhadap pinjamannya di beberapa bank, yang mana cirinya sangat tipikal dengan yang pernah dialami oleh Lehman Brothers yang berakhir dengan krisis ekonomi global 2008.

Baca Juga : Belajar dari kejatuhan raksasa finansial Lehman Brothers

Hingga per Kamis lalu di jatuh tempo pembayaran hutang, Evergrande kesulitan membayar bunga obligasi yang mencapai 83,5tuta USD atau lebih dari Rp 1,2 triliun, sedangkan pembayaran bunga surat utang senilai US$juta atau Rp 676miliar, yang keduanya adalah gagal bayar obligasi, jika tidak ada pelunasan hingga 30 hari kedepan.

Begitupun dengan saham yang terus turun di bursa saham Hongkong lebih dari 80% sepanjang 2021 ini, bahkan bursa efek Shanghai pun telah menutup perdangan obligasi, yang jatuh temponya masih Mei 2023 mendatang lantaran telah anjlok hingga 30%, kira-kira apakah penyebabnya?

Ekspansi Tak Terukur

Sejak 1997 perusahaan ini berdiri dengan nama Hengda meski begitu, telah terdaftar sebagai grup perusahaan properti terbesar kedua di Tiongkok, bahkan perusahaan ini masuk di Global 500 dengan pendapatan terbesar di dunia.

Bahkan perusahaan ini hampir memiliki 1300 proyek komersial, baik itu perumahan atau infrasruktur, dan mengklaim telah memperkerjakan lebih dari 200,000 orang.

Diskon Besar

Bloomberg mencatat hingga Desember 2020 lalu, terdapat 1,5juta konsumen yang membayar Down Payment di proyek properti Evergrande, berbalik dengan keadaan, tentu pembeli ingin me-refund uangnya dikarenakan perusahaan ini sempat menghentikan proyek propertinya.

Meski diskon telah di obral, tetap saja perusahaan tidak dapat menghentikan laba yang turun hingga 29% di semester pertama tahun 2021.

Mitra Yang Terancam

Beberapa mitra dari perusahaan ini, seperti supplier, vendor, subkon pun mulai menuntut kembali pencairan keuangan mereka yang mulai tersendat, karena tenggat waktu yang harus dibayarkan semakin dekat, meski begitu upaya pembayaran utang dengan cara menjual beberapa aset di Hongkong senilai USD1,6miliar.

Bahkan para investor global mulai gelisah karena cashflow yang makin memburuk, Evergrande pun tak memberi rincian ketentuan mengenai pembayaran bunga yang mencapai US$ 83,5 juta yang berdenominasi dolar dalam bentuk obligasi pada Kamis lalu.

Dampak yang ditimbulkan adalah potensi krisis keuangan di Tiongkok, hingga membuat Bank Sentral Tiongkok, People' Bank of China membantu dengan dana senilai 90miliar Yuan atau US$13,9miliar atau setara Rp 198triliun, di sistem perbankan pada Rabu 22/9 lalu.

Problem tersebut mirip sekali yang pernah di alami Lehman Brothers 2 Decade silam, hingga di 2008 akhirnya mengalami kebangkrutan dan memberi dampak pada global.(Arm)