PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Waspadai Aquaplaning


Otomotif  |  03 August 2021  |   1303 Pengunjung

Waspadai Aquaplaning

Otomotif  |  03 August 2021 Waspadai Aquaplaning

Bagi pemilik kendaraan khususnya mobil,tentu Aquaplaning adalah hal yang sering di dengar, bahkan menjadi momok ketika menyetir saat hujan turun, karena hal ini seringkali diduga menjadi penyebab kecelakaan mobil.

Apa itu Aquaplaning ? Aqua planing adalah situasi yang sangat berbahaya saat ban meluncur diatas air tanpa traksi, sangat berbahaya karena banyaknya mobil yang rawan mengalami hal ini.

Aquaplaning adalah kata lain dari hydroplaning, dimana ban depan sedikit mengangkat dan tetap meluncur diatas genangan air tanpa menyentuh aspal, yang tentu tetap terjadi saat kecepatan tinggi.

Sama halnya, saat tubuh seseorang meluncur ke kolam renang dengan posisi tubuh terlentang di kecepatan tinggi dari papan seluncuran namun tidak langsung tenggelam, dan masih dalam keadaan meluncur, oleh karena itu, kejadian aquaplaning atau hydroplaning rawan terjadi pada musim penghujan dan sebaiknya pengendara tidak mengebut.

Baca Juga : Kenapa Airbag Tidak Mengembang ?

Adapun faktor utama terjadinya aquaplaning adalah karena ban telah tipis, karena setiap ban selalu memiliki alur untuk membuang air keluar dari ban agar meminimalisir resiko kecelakaan, ketika ban tipis ini tidak lagi memiliki tali air, kecepatan ideal hanyalah 80km/jamkarena hanya memiliki daya buang air 4 liter tiap detiknya.

Selanjutnya, masalah kecepatan, semakin tinggi kecepatan kendaraan yang dipacu, maka resiko aquaplaning rawan terjadi, yaitu meluncur dengan kecepatan tinggi.

Yang terakhir, kedalaman genangan air, tentu semakin dalam genanngan,semakin kecil,aquaplaning terjadi, sebaliknya, semakin dangkal maka kemungkinan terjadi aquaplaning akan semakin besar.

Untuk mencegah agar hal ini tidak serta merta terjadi, driver dilarang mengerem mendadak dan membelokkan setir, karena tidak langsung menyentuh aspal, justru dengan mengeram, membuat kemungkinan terjadinya aquaplaning terjadi dengan cepat.

Dan saat membelokkan stir, lepaskan kaki dari pedal gas, yang otomatis akan mengurangi kecepatan dan mendapatkan kembali traksinya, safety riding adalah hal yang paling utama, tak berbeda jauh dengan nasehat Jawa jaman dahulu, alon-alon asal kelakon.

Sedia payung sebelum hujan,sedia asuransi kendaraan sebelum berkendara.(Arm)