TRUSTED INSURANCE PORTAL
Monday - Friday 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Monday - Friday 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Belajar Membangun Startup Dari Startup Insurtech ASURANSIKU.id


  |  19 February 2021  |   16005 Views

Belajar Membangun Startup Dari Startup Insurtech ASURANSIKU.id

  |  19 February 2021 Belajar Membangun Startup Dari Startup Insurtech ASURANSIKU.id

Di masa kini, usaha rintisan digital menjadi hype baru diantara kalangan millenial, bahkan gen Z, semangat untuk berwirausaha dengan mendigitalisasi bisnis proses atau mendisrupsi / mengubah kebiasaan umum, menjadi tren baru, konsepnya hanya dengan menawarkan solusi kemudahan operasi sehari-hari melalui gadget.

Yang umum terjadi adalah platform e-commerce, contoh kemudahan yang di tawarkan dari bisnis usaha rintisan digital ini, agar para pengguna tak lagi repot-repot berbelanja dengan beranjak kaki, dan memanfaatkan perusahaan ekspedisi yang semakin menjamur, cukup download dan mendaftar, dan berikan promo menarik, semua tertarik membeli apapun jenis e-commerce nya, ini adalah contoh kemudahan yang di tawarkan beberapa perusahaan bisnis usaha rintisan.

Belajar Membangun Startup Dari Startup Insurtech ASURANSIKU.id

Kira-kira bagaimanakah kiat untuk belajar dan membangun startup ?

Baca Juga : Startup Digital atau Ikut-ikutan ?

Menemukan Ide Startup

Layaknya seperti menjalankan bisnis konvensional, carilah sesuatu yang menawarkan sebuah solusi dari beberapa permasalahan yang ada, dan jangan lupakan diversity dari sesuatu yang telah ada, tentu memikirkan sebuah ide bisnis, tidak lagi membicarakan sesuatu yang orisinil, jika kita tengok bisnis konvensional, di mana kendaraan / alat transportasi adalah solusi dari permasalahan jarak tempuh, maka beberapa industri kendaraan tersebut bersaing dari kelemahan para pelaku industri terdahulu.

Begitupun di startup digital, jika kita ingin menciptakan sebuah produk, apakah produkmu ini akan menjadi solusi atau hanya sekedar meramaikan saja? kita ambil contoh, google meet atau zoom, yang tidak terlalu populer sebelum pandemi, nah ketika bencana kemanusiaan covid-19 melanda, semua berlomba-lomba mengunduh aplikasi untuk meeting online, siapa yang tahu bahwa Eric Yuan akan menjadi milliarder karena produk online meetnya ini.

Pandanglah suatu masalah adalah sebuah solusi, solusi untuk kamu membantu orang lain, semisal contoh, kamu sedang jalan-jalan bersama keluarga dengan sebuah mobil yang bertujuan untuk makan malam di sebuah restoran yang sedang menggelar promo, tentu restoran tersebut akan ramai pengunjung dan slot parkir tak mudah di dapat, jadikan ini sebuah peluang, misal kamu buat applikasi dari smartphone yang dapat membantumu mencarikan lokasi parkir terdekat dari suatu tempat yang akan kamu tuju, ini contoh saja, tapi jika kamu bisa mengembangkan ide ini dan me-moneytisasi-nya dengan pandai, tentu akan menjadi peluang usaha untuk startupmu

Kuasai Skill dan Cari Team

Jika kamu percaya diri dengan modal yang kamu miliki (pengalaman, skill, uang, relasi bagus) sebagai founder, maka kamu harus bersiap untuk menjadi CEO, dengan segala skill terbaik, menjadi CEO memang tidak mudah, tapi selama kamu memiliki niat dan kemauan, mempelajari skill yang harus di miliki CEO, tentu bisa kamu dapatkan asal kamu niat, yang paling utama adalah, jika kamu masih bekerja sebagai karyawan dan berniat jalani usaha startup, jangan sekali-kali meninggalkan pekerjaan utama untuk fokus pada startup, ingat, kamu masih harus bekerja untuk belajar skill, untuk penuhi kebutuhan hidupmu juga menabung untuk modal awal startup mu.

Untuk mencari team, pastikan kamu bisa mendapat seseorang yang bisa membantu permasalahan kamu, dan tidak serta-merta meletakkan bebanmu di pundaknya, kamu dan co-foundermu harus bekerja sama dan bersinergi.

Belajar Membangun Startup Dari Startup Insurtech ASURANSIKU.id

Product Development

Ada istilah yang di namakan MVP (minimum viable product) bisa di bilang adalah product sample, yang masih belum apa-apa, sambil lakukan pendekatan pada user, mengenai apa dan bagaimana product kita, apakah ada yang harus lebih di kembangkan, yang di hilangkan atau malah harus pivot ? FYI, ini bukan tahap beta, tapi masih anggap aja masih product mentah, yang layak atau tidaknya di rilis di pasar.

Marketing

Setelah product di rilis dan mendapat respon positif dari pasar, jangan lupakan teknik marketing, tentu saat tahap cari team di atas, kamu harus bisa mendapatkan tim marketing yang hebat, yang campaignnya sesuai dengan visi dan misi produkmu, ingat juga, meski startup rata-rata pakai konsep bakar uang, kamu jangan terus-menerus ikut-ikutan bakar duit, udah gak seksi lagi bakar duit, yang seksi adalah, pinter dapat strategi untuk gaet pasar.

Fundraising

Kalau dari cara pemasaranmu efektif dan efisien, sampai sedikitnya menghasilkan cashflow yang menarik, maka sudah waktunya kamu mencari investor untuk pendanaan startup kamu, di sinilah tantanganmu, visi misi kedepan, bagaimana strategimu, sampai cara kamu meyakinkan para calon investor tersebut.

Hal di atas tidaklah mudah, karena menjalankan usaha, baik itu rintisan online atau bahkan menjadi reseller toko online saja juga membutuhkan perhatian khusus dan perjuangan ekstra, sehingga kamu harus mempunyai mental baja, karena yang namanya bisnis, kelak akan membuahkan hasil yang menyenangkan tapi tahap mencapainya ini yang tidak mudah.(arm)