PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Stop Being Poor Versi ASURANSIKU.id


Umum  |  19 January 2021  |   1918 Pengunjung

Stop Being Poor Versi ASURANSIKU.id

Umum  |  19 January 2021 Stop Being Poor Versi ASURANSIKU.id

Sedang heboh di lini masa sosial media mengenai statement seorang influencer "Stop Being Poor" sebenarnya nggak ada yang salah kalau kita cermati seluruh kalimat yang dia lontarkan, tapi ya tapi namanya juga netizen, selalu pro kontra, melalui statement tersebut tim ASURANSIKU.id juga punya cara tersendiri untuk menghindari 'menjadi miskin' yang selalu mengintai kita kapanpun dan di manapun.

Tentunya di awali dengan menjaga keselamatan secara keuangan, sama halnya menjaga keselamatan dalam berkendara, supaya kebutuhan kita aman dan terjaga, menghindari kebiasaan buruk pemakaian uang, hingga memprediksi beberapa kegagalan keuangan / kebangkrutan adalah kunci utama.

Memahami pepatah Hemat pangkal Kaya adalah sebuah petunjuk sederhana untuk menghindari kemiskinan, meskipun paradoksnya adalah berhemat dengan tabungan yang banyak juga belum tentu membuat kaya, karena hanya dengan memutar tabungan kita itulah yang bisa membuat kita lebih kaya.

Baca Juga : 10 Langkah Mudah Untuk Belajar Investasi

Dan pastikan juga, penyakit keuangan ini jauh dari sifat kamu, kalau keuanganmu ingin selalu sehat.

1. Terlihat Kaya
Banyak quote yang bertuliskan kalimat serupa, seperti 'Lebih baik tampak miskin dari pada tampak pura-pura kaya', karena pada dasarnya Lifestyle, kalau di ikuti nggak akan ada habisnya, bergayalah sesuai budget, tidak perlu memaksakan tampak parlente.

2. Catatan Keuangan
Pencacatan keuangan adalah hal terpenting, selain mengetahui tingkat keawetan barang yang kita beli, semisal kapan terakhir membeli ban untuk kendaraan, sehingga berkesimpulan bahwa merk ban tersebut awet atau tidak layak di gunakan di area perkotaan. Sehingga melalui pencatatan keuangan kita bisa mengetahui berapakah pengeluaran kita hari ini, apakah sudah sesuai dengan kebijakan keuangan kita setiap harinya? Karena, umumnya orang yang gagal dalam mengelola keuangan, catatan keuangannya buruk atau bahkan tidak sama sekali mencatatnya.

3. Investasi
Seperti yang ASURANSIKU.id tuliskan di atas, menabung hingga uang menumpuk pun, tidak akan membuat kekayaan kita bertambah drastis, karena seharusnya kita melakukan investasi, tapi juga harus berhati-hati, jangan asal investasi terutama langsung terjun di pasar saham, pastikan juga, uang yang kamu investasikan adalah benar-benar idling fund, dengan catatan bahwa kamu sudah punya tabungan, kamu sudah berasuransi (baik Asuransi Kendaraan, Asuransi Rumah atau Asuransi Kesehatan), kamu sudah punya dana darurat, nah uang ke empat inilah yang di investasikan, banyak instrumennya, semisal membeli logam mulia, atau join usaha dengan keluarga atau rekan untuk menjalankan UKM, tapi jika benar-benar penasaran dengan saham, coba dulu reksadana.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Indeks Saham

4. Hutang
Kebanyakan ngutang cuma bikin dompet bolong, apalagi utangnya cuma ingin terlihat kaya, aduuh sudah pasti kamu akan terus menderita kekurangan uang, tapi hutang juga nggak 100% salah, ada baiknya berhutang hanya untuk menjalankan usaha, yang jelas visi misi kedepannya.

5. Kenaikan Gaya Hidup
Semisal pemasukan rutinmu setiap bulan adalah 5juta rupiah dengan tabungan biasanya 1juta rupiah, lalu ada kenaikan gaji, hingga 7juta rupiah, yang perlu kamu naikan adalah nominal tabunganmu, bukan gaya hidupmu, berbeda kalau kamu ingin investasi diri semisal kuliah, kursus, gym atau sekedar ikut pelatihan skill tertentu, itu lebih baik dari pada, yang tadinya kamu nggak biasa ke club malam, lalu kamu jadi sering clubbing, itu adalah Stairway to Poverty.

Menurut kami sih sah-sah saja setiap orang punya gaya hidup, punya kebutuhan, punya tujuan hidup, membutuhkan segala macam hiburan, asal tidak membuat kita semakin terperosok ke jurang kemiskinan, dan bisa mengontrol hasrat, karena menurut seorang bijak bestari di masa lalu, hasrat adalah akar penderitaan, maka sepantasnya kita mampu mengontrol hasrat sesuai kemampuan diri kita. (arm)